Minggu, 06 November 2011

Ditemukan, 32 Planet Baru di Luar Tata Surya


Enam dari planet-planet yang baru ditemukan berukuran beberapa kali lebih besar dari bumi

http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/04/22/69567_ilustrasi_planet_e_300_225.jpg
Ilustrasi planet e (AP Photo/ European Organisation for Astronomical Research in the Southern Hemisphere)
VIVAnews - Para ahli ilmu astronomi Eropa menemukan 32 planet baru di luar sistem tata surya. Penemuan itu memperkuat bukti dari teori bahwa jagat semesta sebenarnya memiliki banyak tempat yang bisa membangun kehidupan.

Menggunakan teleskop dari European Southern Observatory, para peneliti mengungkapkan bahwa planet-planet yang mereka temukan berukuran tidak sama dengan bumi. Mereka menduga apakah planet-planet itu layak huni. Namun, hasil penelitian itu menambah jumlah planet yang ditemukan di luar tata surya, yaitu sebanyak lebih dari 400 buah.  

Enam dari planet-planet yang baru ditemukan berukuran beberapa kali lebih besar dari Bumi, yang diyakini bisa menampung habitat lebih dari 30 persen dari kapasitas Bumi. Sebagian besar planet yang ditemukan ada yang berukuran sama besar dari Planet Jupiter.

Sedangkan dua dari planet-planet yang baru ditemukan ada yang berukuran lima kali lebih kecil dari bumi, selain itu ada yang lima kali lebih besar dari Jupiter.

Pakar astronomi Stephane Udry dari Universitas Jenewa mengungkapkan bahwa penemuan itu mendukung teori bahwa formasi planet itu pada umumnya sama, terutama dengan menilik dari formasi-formasi bintang.

"Saya cukup yakin bahwa banyak planet berukuran mirip bumi," kata Udry dalam suatu konfrensi di Portugal. "Alam tidak mengalami vakum. Bila ada ruang, maka ada planet," lanjut Udry.

Para pakar astronomi juga menyatakan bahwa sekitar 40 persen dari bintang-bintang yang mirip matahari memiliki sejumlah planet yang ukurannya lebih mendekati Bumi ketimbang Jupiter. Massa Jupiter 300 kali lebih besar dari massa Bumi. (AP)
Ditemukan, Tata Surya Terbesar
Tata surya yang berjarak 127 tahun cahaya dari bumi ini lebih besar dari tata surya kita.
Rabu, 25 Agustus 2010, 09:20 WIB
Ita Lismawati F. Malau
http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/07/15/92907_bintang-muda-iras--kiri-atas--difoto-oleh-teleskop-spitzer-milik-nasa_300_225.jpg
  (NASA/JPL-Caltech/ESO/Univ. of Michigan)
BERITA TERKAIT

VIVAnews - Sebuah sistem tata surya yang terdiri dari satu bintang dan tujuh planet terdeteksi berjarak 127 tahun cahaya dari bumi. Diperkirakan, tata surya ini terbesar di alam semesta, dan melebihi matahari.

Seperti dilansir Dailymail Rabu, 25 Agustus 2010, para astronom telah mempelajari sistem ini selama enam tahun dengan menggunakan instrumen penemu planet yang disebut HARPS spectrograph di La Silla, Chile.

"Ini merupakan penemuan luar biasa. Ini pun menunjukkan fakta bahwa kita memasuki era baru dalam penelitian exoplanet (planet di luar sistim tata turya): studi kompleks mengenai sestem planet," kata Christophe Lovis yang memimpin ilmuwan European Southern Observatory (ESO).

Dia menjelaskan bahwa studi pergerakan sistem planet ini mengungkap kompleksitas interaksi dari gravitasi antar planet. Temuan ini, kata dia, memberikan pencerahan bagi ilmuwan terkait evolusi jangka panjang sistem planet-planet ini.

Pakar astronomi telah mengkonfirmasi keberadaan lima planet di sistem tata surya yang baru ditemukan ini dan sedang meraba-raba dua lainnya karena belum terjangkau. Jarak induk bintang tata surya ini mengikuti pola umum sebuah tata surya seperti matahari. Bintang induknya dinamai HD 10180, berada di bagian selatan kumpulan bintang Hydrus, dan berjarak 127 tahun cahaya.

Lima planet dalam tata surya ini mengorbit dari enam sampai 600 hari. Jarak planet-planet dari HD 10180 bervariasi mulai 0,06 sampai 1,4 kali jarak bumi-matahari. Sementara massanya berkisar antara 13 sampai 25 kali bumi.

Dr. Lovis menambahkan para ilmuwan memiliki alasan cukup kuat untuk menyatakan bahwa dua planet lainnya memang ada. "Satu akan seperti Saturnus (dengan massa minimal 65 kali massa Bumi) dan mengorbit dalam 2.200 hari. Satu lagi, akan lebih kecil, sekitar 1,4 kali massa Bumi," jelasnya.

Planet ini, kata dia, mungkin seperti bumi yang dipenuhi bebatuan. Namun, ilmuwan ragu di planet ini ada kehidupan, karena terlalu dekat dengan bintang induk sehingga sangat panas. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar